Minggu, 05 Desember 2010

Ciri-ciri Entrepreneur

Pertama, berani mengambil resiko. Entrepreneur adalah sebuah pekerjaan yang tidak memberikan jaminan kepastian. Setiap saat orang bisa rugi dan suatu saat bisa untung. Dia harus siap menanggung resiko keduanya.

Kedua, menyukai tantangan. Bagi seorang entrepreneur, setiap masalah adalah peluang. Dia tidak takut dengan perubahan dan ketidakpastian. Semua itu dijadikanya sebagai tantangan yang harus diatasi.

Ketiga, punya daya tahan yang tinggi. Seorang entrepreneur tidak boleh cepat putus asa dan selalu bangkit dari kegagalan.

Keempat, punya visi jauh ke depan. Seorang entrepreneur mempunyai tujuan jangka panjang, bukan keuntungan sesaat. Dia berbisnis untuk jangka panjang bukan sekadar ikut-ikutan.

Kelima, selalu berusaha memberikan yang terbaik. Seorang entrepreneur akan selalu memberikan yang terbaik buat konsumennya. Kalaupun dia tidak mampu maka ia akan merekrut orang-orang yang ahli untuk mengerjakannya. (Paulus Winarto, First Step to be an Entrepreneur)

"Berbisnis Sukses dengan Allah" (Spiritual Entrepreneur Guide)

SEGALA HAL MENDASAR YANG HARUS DIKETAHUI SEORANG SPIRITUAL ENTREPRENEUR

Penulis: Yopi Hendra Nasir

Bukan zamannya lagi sekarang berbisnis dengan cara-cara tidak etis yang mengarah pada keharaman. Spiritual entrepreneur adalah pilihat tepat bagi pebisnis muslim untuk mempraktikkan bisnis seperti yang dicontohkan Rasulullah saw. Buku praktis dengan isi maksi ini mengajak anda menelurisi:
  • visi dan misi entrepreneur muslim
  • strategi berkembang dan bertumbuh
  • komunikasi bisnis
  • motivasi spiritual
  • prestas puncak.

Pentingnya Pengembangan Diri

Di dunia bisnis yg sering dibahas adalah masalah modal, marketing, keuangan, promosi dan hal-hal teknis lainnya yang langsung kelihatan. Padahal ada sisi lain yang sangat penting dan sangat berperan dalam menentukan kesuksesan seorang pebisnis yaitu masalah karakter dan kepribadian. Inilah yang banyak menyebabkan jatuhnya seorang pengusaha.

Kalau karakter seseorang bermasalah maka sebagus apapun faktor lain (marketing, keuangan, promosi)jadi tidak akan bermakna. Seorang pebisnis yang jago ilmu marketing tapi dia punya sifat rendah diri maka ilmu marketingnya tidak akan berarti apa-apa. Orang yang jago keuangan tapi tidak memiliki keberanian maka dia tidak akan pernah berani meginfestasikan uangnya untuk sebuah bisnis baru. Orang yang jago manajemen tapi bersifat otoriter maka tidak akan efektif ilmu manajemennya.

Untuk itu, kita harus kembali memperkokoh pondasi kita sebagai seorang pebisnis dengan memperkuat karakter dan kepribadian kita. Dengan ini, faktor-faktor lain akan berdiri dengan kokohnya. Bidang Keuangan, manajemen, modal dan marketing ibarat tiang bangunan rumah usaha kita. sedangkan karakter dan kepribadian seperti kejujuran, keberanian, percaya diri, dan kerendahatian ibarat fondasi. Tiang itu akan berdiri kokoh bila fondasi karakternya kuat.